Aroma Bunga Dan Rempah Naikkan Gairah Lelaki.
Bau-bauan yang berasal dari campuran bunga dan rempah-rempah tidak saja menaikkan gairah seksual lelaki, tapi juga membuatnya berpikir bahwa perempuan pasangannya lebih langsing dari yang sebenarnya. Dr Alan Hirsch dari Smell and Taste Treatment Research Foundation di Chicago menemukan hal itu.
Pada awal penelitiannya, Hirsch meminta para lelaki sukarelawan untuk memakai masker yang telah diberi berbagai campuran bau yang berbeda dan mengukur aliran darah ke penis mereka.
Penelitian selanjutnya, Hirsch menyemprotkan berbagai campuran bau tersebut ke tubuh perempuan. Para lelaki sukarelawan diminta mencium baunya tanpa melihat perempuan bersangkutan dan diminta menduga berapa berat badannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bau bunga dan rempah merupakan campuran bau yang paling efektif meningkatkan gairah seksual lelaki dan membuatnya beranggapan bahwa tubuh pasangannya lebih langsing dari yang sebenarnya.
Selama 14 tahun, Dr Hirsch menyelidiki pengaruh bau terhadap perilaku manusia terutama dalam hal memori, persepsi visual, dan berat badan.
Penelitiannya akan respon seks dimulai ketika ia menemukan bahwa seperempat dari 46 pasiennya yang kehilangan kemampuan mencium akibat benturan di kepala juga mengalami disfungsi seksual.
Studi dengan sukarelawan perempuan, Dr Hirsch menemukan bahwa campuran bau mentimun dan bunga licorice meningkatkan gairah seksual perempuan lebih baik dibandingkan parfum atau cologne mahal yang biasa dipakai lelaki.
Bahkan cologne secara psikologis justru menghambat respon seksual perempuan. Karena itu jika tujuan lelaki memakai cologne atau parfum untuk membangkitkan gairah perempuan pasangannya, sebaiknya mencoba cara lain, katanya.
Dalam studinya, yang melibatkan 30 perempuan sukarelawan usia 18-40 tahun, Dr Hirsch menemukan bahwa campuran bau mentimun dan licorice mampu menaikkan aliran darah ke vagina sebesar 14%.
Tingkat aliran darah yang mengalir ke vagina merupakan indikator konvensional gairah seksual perempuan. Kenaikan di atas 10% dinilai amat signifikan. Aliran darah ke vagina normalnya memang berfluktuasi, tapi tidak akan pernah naik sampai 10% ke atas tanpa ada stimulan, kata Hirsch.
Sumber:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment